Faktor-Faktor Penyebab Tumbuhnya Permukiman Kumuh di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang

Authors

  • Dwi Apriliani Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang
  • Eni Heldayani Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang
  • Budi Utomo Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang
  • Heri Setianto Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2022.020.02.7

Keywords:

slums, population, factors

Abstract

The high rate of population growth in the city of Palembang has an impact on the quality and quantity of its people. So that the high population causes an imbalance between the number of residents and the needs of their place to live which triggers the emergence of slum areas. This study aims to determine what factors cause the growth of slum settlements in Tuan Kentang Village, Jakabaring District, Palembang City. The object or informant in this study is the community of RT 27, Tuan Kentang Village. The research method used in this research is qualitative. The data collection techniques used are observation, questionnaires, and documentation. From the results of this study, Tuan Kentang Village, Jakabaring District is categorized as a slum area due to low accessibility, low facilities and infrastructure, inadequate sanitation, and low socioeconomic conditions.

References

Alfian, F., & Akbar, T. (2020). Upgrading Slum Area , Development and Hidden Inequality ( Case Study : Kampung Warna-Warni and Kampung Tridi ), 18(2), 70–79.

Aprilia, N., Ido, I., & Sawaludin. (2017). Pemetaan kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi, 1(Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)), 33–40. Retrieved from http://ojs.uho.ac.id/index.php/jagat/article/view/6337

Damisi, D. M., Kumurur, V. A., & Sela, R. L. E. (2014). Analisis faktor-faktor kekumuhan kawasan permukiman pesisir tradisional (Studi Kasus : Desa Bajo Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo). Sabua, 6(1), 163–172.

Hariyanto, A. (2007). Strategi penanganan kawasan kumuh sebagai upaya menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat (contoh kasus : Kota Pangkalpinang). Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota UNISBA, 7(2), 11-37–37.

Harnojoyo. (2020). Keputusan walikota Palembang lokasi perumahan kumuh dan permukiman di Kota Palembang.

Karisoh, S. D., Tondobala, L., & Syafriny, R. (2020). Pengaruh kekumuhan terhadap kualitas hidup masyarakat di perkampungan Kota Manado. Jurnal Spasial, 7(1), 62–69.

Keman, S. (2005). Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 15–21. https://doi.org/10.1097/00005110-198201000-00005

Khadiyanto, M. I. P. (2014). Identifikasi permukiman kumuh di pusat Kota Jambi. Ruang Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 2(4), 301–310.

Lantang, M., Mononimbar, W., Sangkertadi, & Suryono. (2013). Analisis faktor kekumuhan pemukiman di Kelurahan Calaca Kota Manado. Sabua, 5(1), 28–34. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/SABUA/article/view/1683

Muvidayanti, S., & Sriyono. (2019). Karakteristik dan faktor penyebab permukiman kumuh di Kelurahan Tanjung. Geo Image (Spatial-Ecological-Regional), 8(1), 37–44.

Oktaviansyah, E. (2012). Penataan permukiman kumuh rawan bencana kebakaran di Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 14(2), 141–150. https://doi.org/10.15294/jtsp.v14i2.7093

Pigawati, R. N. B. (2015). Kajian karakteristik kawasan pemukiman kumuh di kampung kota (studi kasus: Kampung Gandekan Semarang). Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4(2), 267–281.

Prayojana, T. W., Mardhatil, Fazri, A. N., & Saputra, B. (2020). Dampak Urbanisasi Terhadap Pemukiman Kumuh (Slum Area). Jurnal Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 2(1), 13–22. Retrieved from http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/view/12/7

Putra, E. S. (2011). Perancangan diversifikasi produk tenun tajung khas Desa Tuan Kentang Kota Palembang. Bandung.

Ramadhani, Siswanto, A., & Teddy, L. (2020). Analisis penyebab terjadinya banjir pada pemukiman kumuh di kecamatan Ilir Barat I Palembang. Seminar Nasional AVoER XII 2020, 52–58.

Suud, B., & Navitas, P. (2015). Faktor-faktor Penyebab Kekumuhan Permukiman di Kelurahan Tanah Kalikedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 33–35. https://doi.org/10.12962/j23373539.v4i1.8994

Wafirul, A., Wisnu, A., & Farrayune, H. (2003). Re-development kawasan permukiman paska bencana kebakaran. NALARs, 2(2), 82–115.

Wimardanal, A. S., & Setiawan, R. pratiwi. (2016). Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan, Kota Banjarmasin. Jurnal Teknik ITS, 5(2), 3–8.

Yudi, A. P., Susanti, I., & Wijaya, K. (2019). Kerentanan bahaya kebakaran di kawasan kampung kota kasus: kawasan balubur tamansari kota bandung. Jurnal Arsitektur Zonasi, 2(1).

Zainuddin, Z., Arda, A. L., & Nusri, A. Z. (2019). Sistem peringatan dini banjir. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 9(2), 167–173. https://doi.org/10.35585/inspir.v9i2.2501

Downloads

Published

2022-12-26

How to Cite

Apriliani, D., Heldayani, E., Utomo, B., & Setianto, H. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Tumbuhnya Permukiman Kumuh di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang. RUAS, 20(2), 73–84. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2022.020.02.7

Issue

Section

Articles