Desain Panel Absorpsi Difusor Bunu
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2016.014.02.3Abstract
Panel Absorpsi Difusor Bunu adalah panel akustik yang berfungsi sebagai penyerap sekaligus pemencar bunyi yang terbuat dari sabut kelapa (bunu). Panel ini digunakan untuk mendapatkan Waktu Dengung (ReveberationTime) sesuai standar kenyamanan pendengaran didalam ruang teater rumah (home theater), ruang karaoke, studio penyiaran radio, studio rekaman, ruang kelas/siding ,ruangi badah, auditorium. Bunu sebagai bahan yang melimpah di seluruh pelosok Nusantara yang dikenal dengan sebutan kepulauan Nyiur Melambai perlu dimaksimalkan pemanfaatannya. Didaerah umumnya bunu hanya dijadikan sebagai bahan bakar memasak, malah menjadi limbah dari hasil pengolahan kopra. Panel dikerjakan di AKAS desa Rantewringin kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah dengan cara manua lkecual idalam menguraikan sabut kelapa menjadi serat (coirfibre) dan serbuk (cocopeat). Bahan pembuat panel adalah seratnya yang disusun berlapis. Panel dibuat dalam 2 (dua) jenis terdiri dari yang datar yang disebut panel indrabunu 01 dan piramida disebut indrabunu 02, untuk mendapatkan nilai koefisien serap αyang berbeda. Pengujian nilai α dari panel dilakukan di Laboratorium Akustik Pusat Penelitian Metrologi LIPI Serpong.
Kata Kunci : bunu,panel,absorpsi,difusor
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).